TINDAKAN DARURAT APABILA TERJADI KERACUNAN PESTISIDA
A.
Langkah Yang Harus Dilakukan
Apabila Keracunan Pestisida
Pertolongan pertama korban keracunan haruslah segera
di berikan sebab racun mempunyai sifat yang gampang berkembang dan
menyebar ke bagian tubuh yang lain sehingga menyebabkan korban keracunan akan
mengalami dampak berbahaya yang mengancam jiwa. Keracunan zat-zat kimia pada
tubuh manusia dapat membahayakan kelangsungan hidup. Bahan kimia beracun
tersebut akan merusak jaringan tubuh terpenting sehingga menggangu atau bahkan
menghentikan fungsinya. Beberapa jaringan tubuh yang rentan terhadap keracunan
diantaranya kulit, susunan syaraf, sumsum tulang, ginjal, hati, dan alat-alat
pencernaan.
Langkah yang sangat penting dalam mengatasi
keracunan pestisida adalah tindakan “Pertolongan Pertama”. Pertolongan darurat adalah dengan pertolongan
pertama, sebelum mereka dirawat oleh dokter :
1. Apabila
tidak enak badan, berhentilah bekerja.Pergilah ke dokter dengan membawa label
Pestisida.
2. Cucilah
bagian yang terkena Pestisida dengan sabun sampai bersih, bagian yang terluka
tutuplah dengan kaps steril atau kain pembalut,dan gantilah pakaian yang
bersih.
3. Apabila
Pestisida terhisap melalui pernafasan, bawalah penderita ke tempat terbuka dan
segar. Longgarkan pakaian dan baringkan dengan dagu agak terangkat ke atas,
supaya dapat bernafas dengan leluasa.
4. Apabila
Pestisida tertelan dan penderita dalam keadaan sadar, maka usahakan supaya
penderita muntah,dengan cara mencolek bagian bagian belakang tenggorokan dengan
jari tangan atau alat lain yang bersih,juga dapat diberikan minum larutan garam
dapur satu sendok makan dan segelas air hangat.
Pada waktu penderita muntah, maka dihadapkan kebawah
dan kepala agak direndahkan, supaya muntahan tidak masuk ke paru-paru. Pemuntahan tidak
diperkenankan apabila:
-
Penderita kejang dan tak sadar.
-
Penderita menelan bahan yang mengandung
minyak bumi.
-
Penderita telah menelan tidak
sadar,usahakan saluran pernafasan tidak tersumbat.
-
Apabila pernafasan berhenti,buatlah
pernafasan buatan.
-
Apabila kejang,usahakan supaya
kekejangan tidak menimbulkan cedera.
Pada
umumnya, tata cara pertolongan akibat keracunan biasanya mengikuti satu pedoman
umum, kecuali pada beberapa kasus keracunan khusus seperti sianida, yang
memerlukan pertolongan secara khusus. Pedoman utama dalam memberikan
pertolongan adalah dengan cara menghilangkan atau membuang bahan beracun dari
korban. Jagalah korban agar tetap pada
posisi berbaring dan tetap hangat suhu badannya, dan jika diperlukan berilah
bantuan pernafasan buatan. Ingat : jangan memberi minuman beralkohol karena
dapat mempercepat penyerapan beberapa jenis racun oleh tubuh.
Secara
khusus, perlakuan lanjutan yang harus dilakukan pada setiap jenis keracunan
bahan kimia yang berbeda adalah sebagai berikut :
1. Keracunan melalui Mulut/Pencernaan
Perlakuan
yang dapat diberikan kepada korban adalah dengan memberikan susu sebanyak 2-4
gelas, Apabila korban pingsan jangan berikan sesuatu melalui mulut. Usahakan
supaya muntah segera dengan memasukkan jari tangan ke pangkal lidah atau dengan
memberikan air garam hangat (satu sendok makan garam dalam satu gelas air
hangat). Berilah antidote yang cocok, bila tidak diketahui bahan beracunnya,
berilah satu sendok antidote umum dalam segelas air hangat umum. Bubuk antidote
umum terbuat dari dua bagian arang aktif (roti yang gosong), satu bagian
magnesium oksida (milk of magnesia), dan satu bagian asam tannat (teh
kering). Jangan berikan minyak atau alkohol kecuali untuk racun tertentu. Berikut adalah beberapa alternatif
obat yang dapat anda gunakan untuk pertolongan pertama terhadap korban
keracunan bahan kimia :
Jenis
Peracun
|
Pertolongan
Pertama
|
Asam-asam korosif seperti asam sulfat (H2SO4),
fluoroboric acid, hydrobromic acid 62%, hydrochloric acid 32%, hydrochloric
acid fuming 37%, sulfur dioksida, dan lain-lain. Bila tertelan berilah
bubur aluminium hidroksida atau milk of magnesia diikuti dengan susu atau
putih telur yang dikocok dengan air.
|
Bila tertelan berilah bubur
aluminium hidroksida atau milk of magnesia diikuti dengan susu atau putih
telur yang dikocok dengan air.
Jangan diberi dengan karbonat atau soda kue. |
Alkali (basa) seperti amonia (NH3), amonium
hidroksida (NH4OH), Kalium hidroksida (KOH), Kalsium oksida (CaO), soda abu,
dan lain-lain.
|
Bila tertelan berilah asam asetat
encer (1%), cuka (1:4), asam sitrat (1%), atau air jeruk. Lanjutkan dengan
memberi susu atau putih telur.
|
Kation Logam seperti Pb, Hg, Cd, Bi, Sn, dan
lain-lain
|
Berikan antidote umum, susu, minum
air kelapa, norit, suntikan BAL, atau putih telur.
|
Pestisida
|
Minum air kelapa, susu, vegeta,
norit, suntikan PAM
|
Garam Arsen
|
Bila tertelan usahakan pemuntahan
dan berikan milk of magnesia.
|
2. Keracunan Melalui Pernafasan
Jika racun
yang masuk dalam tubuh terhirup oleh saluran pernafasan, gunakan masker khusus
atau kalau terpaksa sama sekali tidak ada, tahanlah nafas saat memberikan
pertolongan di tempat beracun. Bawalah korban ke tempat yang berudara sesegera
mungkin dan berikan pernafasan buatan secepatnya, apabila korban mengalami
kesulitan bernafas. Lakukan hal tersebut berulang-ulang sampai petugas
kesehatan datang.
3.
Meresap
Melalui Kulit
Jika racun masuk ke dalam tubuh melalui kulit, jika
memungkinkan tentukan lebih dulu jenis bahan kimia beracun yang masuk dan
usahakan agar tidak tersentuh, siramlah bagian tubuh korban yang terkena bahan
racun dengan air bersih paling sedikit 15 menit. Langkah selanjutnya, lepaskan
pakaian yang dikenakan, berikut sepatu, perhiasan dan benda-benda lain yang
terkena racun. Jangan mengoleskan minyak, mentega atau pasta natrium bikarbonat
pada kulit yang terkena racun, kecuali diperintahkan oleh petugas kesehatan
yang hadir di situ.
OK. thanks....hidup adalah pilihan