Senin, 27 April 2015

TINDAKAN DARURAT APABILA TERJADI KERACUNAN PESTISIDA



TINDAKAN DARURAT APABILA TERJADI KERACUNAN PESTISIDA 

A.   Langkah Yang Harus Dilakukan Apabila Keracunan Pestisida
Pertolongan pertama korban keracunan haruslah segera di berikan sebab  racun mempunyai sifat yang gampang berkembang dan menyebar ke bagian tubuh yang lain sehingga menyebabkan korban keracunan akan mengalami dampak berbahaya yang mengancam jiwa. Keracunan zat-zat kimia pada tubuh manusia dapat membahayakan kelangsungan hidup. Bahan kimia beracun tersebut akan merusak jaringan tubuh terpenting sehingga menggangu atau bahkan menghentikan fungsinya. Beberapa jaringan tubuh yang rentan terhadap keracunan diantaranya kulit, susunan syaraf, sumsum tulang, ginjal, hati, dan alat-alat pencernaan.
Langkah yang sangat penting dalam mengatasi keracunan pestisida adalah tindakan Pertolongan Pertama”.  Pertolongan darurat adalah dengan pertolongan pertama, sebelum mereka dirawat oleh dokter :
1.      Apabila tidak enak badan, berhentilah bekerja.Pergilah ke dokter dengan membawa label Pestisida.
2.      Cucilah bagian yang terkena Pestisida dengan sabun sampai bersih, bagian yang terluka tutuplah dengan kaps steril atau kain pembalut,dan gantilah pakaian yang bersih.
3.      Apabila Pestisida terhisap melalui pernafasan, bawalah penderita ke tempat terbuka dan segar. Longgarkan pakaian dan baringkan dengan dagu agak terangkat ke atas, supaya dapat bernafas dengan leluasa.
4.      Apabila Pestisida tertelan dan penderita dalam keadaan sadar, maka usahakan supaya penderita muntah,dengan cara mencolek bagian bagian belakang tenggorokan dengan jari tangan atau alat lain yang bersih,juga dapat diberikan minum larutan garam dapur satu sendok makan dan segelas air hangat.
Pada waktu penderita muntah, maka dihadapkan kebawah dan kepala agak direndahkan, supaya muntahan tidak masuk ke paru-paru. Pemuntahan tidak diperkenankan apabila:
-          Penderita kejang dan tak sadar.
-          Penderita menelan bahan yang mengandung minyak bumi.
-          Penderita telah menelan tidak sadar,usahakan saluran pernafasan tidak tersumbat.
-          Apabila pernafasan berhenti,buatlah pernafasan buatan.
-          Apabila kejang,usahakan supaya kekejangan tidak menimbulkan cedera.
Pada umumnya, tata cara pertolongan akibat keracunan biasanya mengikuti satu pedoman umum, kecuali pada beberapa kasus keracunan khusus seperti sianida, yang memerlukan pertolongan secara khusus. Pedoman utama dalam memberikan pertolongan adalah dengan cara menghilangkan atau membuang bahan beracun dari korban. Jagalah korban agar tetap pada posisi berbaring dan tetap hangat suhu badannya, dan jika diperlukan berilah bantuan pernafasan buatan. Ingat : jangan memberi minuman beralkohol karena dapat mempercepat penyerapan beberapa jenis racun oleh tubuh.
Secara khusus, perlakuan lanjutan yang harus dilakukan pada setiap jenis keracunan bahan kimia yang berbeda adalah sebagai berikut :

1.      Keracunan melalui Mulut/Pencernaan

Perlakuan yang dapat diberikan kepada korban adalah dengan memberikan susu sebanyak 2-4 gelas, Apabila korban pingsan jangan berikan sesuatu melalui mulut. Usahakan supaya muntah segera dengan memasukkan jari tangan ke pangkal lidah atau dengan memberikan air garam hangat (satu sendok makan garam dalam satu gelas air hangat). Berilah antidote yang cocok, bila tidak diketahui bahan beracunnya, berilah satu sendok antidote umum dalam segelas air hangat umum. Bubuk antidote umum terbuat dari dua bagian arang aktif (roti yang gosong), satu bagian magnesium oksida (milk of magnesia), dan satu bagian asam tannat (teh kering). Jangan berikan minyak atau alkohol kecuali untuk racun tertentu. Berikut adalah beberapa alternatif obat yang dapat anda gunakan untuk pertolongan pertama terhadap korban keracunan bahan kimia :
Jenis Peracun
Pertolongan Pertama
Asam-asam korosif seperti asam sulfat (H2SO4), fluoroboric acid, hydrobromic acid 62%, hydrochloric acid 32%, hydrochloric acid fuming 37%, sulfur dioksida, dan lain-lain. Bila tertelan berilah bubur aluminium hidroksida atau milk of magnesia diikuti dengan susu atau putih telur yang dikocok dengan air.
Bila tertelan berilah bubur aluminium hidroksida atau milk of magnesia diikuti dengan susu atau putih telur yang dikocok dengan air.
Jangan diberi dengan karbonat atau soda kue.
Alkali (basa) seperti amonia (NH3), amonium hidroksida (NH4OH), Kalium hidroksida (KOH), Kalsium oksida (CaO), soda abu, dan lain-lain.
Bila tertelan berilah asam asetat encer (1%), cuka (1:4), asam sitrat (1%), atau air jeruk. Lanjutkan dengan memberi susu atau putih telur.
Kation Logam seperti Pb, Hg, Cd, Bi, Sn, dan lain-lain
Berikan antidote umum, susu, minum air kelapa, norit, suntikan BAL, atau putih telur.
Pestisida
Minum air kelapa, susu, vegeta, norit, suntikan PAM
Garam Arsen
Bila tertelan usahakan pemuntahan dan berikan milk of magnesia.
2.      Keracunan Melalui Pernafasan

Jika racun yang masuk dalam tubuh terhirup oleh saluran pernafasan, gunakan masker khusus atau kalau terpaksa sama sekali tidak ada, tahanlah nafas saat memberikan pertolongan di tempat beracun. Bawalah korban ke tempat yang berudara sesegera mungkin dan berikan pernafasan buatan secepatnya, apabila korban mengalami kesulitan bernafas. Lakukan hal tersebut berulang-ulang sampai petugas kesehatan datang.

3.      Meresap Melalui Kulit

Jika racun masuk ke dalam tubuh melalui kulit, jika memungkinkan tentukan lebih dulu jenis bahan kimia beracun yang masuk dan usahakan agar tidak tersentuh, siramlah bagian tubuh korban yang terkena bahan racun dengan air bersih paling sedikit 15 menit. Langkah selanjutnya, lepaskan pakaian yang dikenakan, berikut sepatu, perhiasan dan benda-benda lain yang terkena racun. Jangan mengoleskan minyak, mentega atau pasta natrium bikarbonat pada kulit yang terkena racun, kecuali diperintahkan oleh petugas kesehatan yang hadir di situ.



OK. thanks....hidup adalah pilihan